MAMUJU – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Dinas Ketahanan Pangan menggelar pasar murah di Lapangan Desa Bambu, Mamuju, Rabu (2/10/2025). Kegiatan ini bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan Bulog Mamuju sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat sekaligus menekan inflasi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulbar, Abdul Waris Bestari, mengatakan pasar murah kali ini digelar atas arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga. Tujuannya agar masyarakat tidak hanya di kota, tetapi juga di wilayah pinggiran, bisa merasakan manfaat program tersebut.
“Pasar murah kita dekatkan ke masyarakat, jadi tidak hanya di pusat kota tapi juga ke pinggiran kota,” kata Waris.
Menurut Waris, kegiatan ini akan digelar secara bergilir di sejumlah titik pinggiran Mamuju mulai Oktober 2025. Salah satu komoditas yang paling dicari adalah beras. Jika harga di pasaran berada di kisaran Rp 140 ribu hingga Rp 145 ribu per karung, di pasar murah beras dijual hanya Rp 110 ribu.
“Memang pemerintah tidak membantu langsung dalam bentuk uang tunai, tapi melalui potongan harga komoditas, masyarakat tetap merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), angka inflasi nasional yang sebelumnya 3,65 persen kini turun menjadi 3,04 persen. Program pasar murah diharapkan dapat semakin menekan inflasi pangan di Sulbar.
Sejumlah warga yang hadir menyambut positif program tersebut. Mereka mengaku sangat terbantu, terutama masyarakat menengah ke bawah.
“Sangat baik sekali, seandainya bisa diadakan satu kali seminggu,” ujar salah seorang warga.
Masyarakat juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah provinsi yang rutin menghadirkan pasar murah. Mereka berharap program ini bisa terus berlanjut karena dinilai sangat membantu kebutuhan pokok sehari-hari.(*)
