Mamuju – Angka kemiskinan di wilayah Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulbar terus mengalami penurunan dari tahun 2021 hingga 2023.
Hal itu terungkap saat gelaran forum konsultasi publik RKPD yang dihadiri oleh Bupati Kabupaten Mamuju, Sutinah Suhardi, Kepala Bappeda Provinsi Sulbar, Junda Maulana, unsur Forkopimda dan kepala BPS Mamuju di Aula Kantor Bupati, Rabu,17/01/24.
Menurut, Kepala Bappepan Kabupaten Mamuju, Budianto Muin, angka kemiskinan untuk tahun 2021 tercatat mencapai 7,46 persen.
“Menurun menjadi 7,63 pada tahun 2022, lalu mampu diturunkan lagi menjadi 7,57,” ucap Budianto Muin.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa hal yang sama juga terjadi pada tingkat pengangguran terbuka.
“Jumlah Pengangguran terbuka yang menurun dari 3,79 ditahun 2021, menjadi 3,06 di tahun 2022, lalu turun lagi menjadi 3,06 pada tahun 2023,” ujarnya.
Kontraksi positif juga terjadi pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang sebelumnya di tahun 2021 hanya 69,80, meningkat menjadi 70,35 ditahun 2022 dan menjadi 71,07 ditahun 2023.
“Kenaikan juga telah mempengaruhi Angka harapan hidup yang tahun 2021 hanya 70,94, meningkat menjadi 71,36 di tahun 2022 lalu naik lagi menjadi 71,79 pada tahun 2023,” bebernya.
Lebih lanjut ia menuturkan, capaian pembangunan juga dipastikan mengalami peningkatan. Berdasarkan indikator makro tahun 2022 yang dirilis pada tahun 2023, terdapat sejumlah kemajuan dalam berbagai perhitungan statistik.
“Diantaranya pertumbuhan ekonomi meningkat dari 2,44 persen pada tahun 2021, menjadi 3,15 persen pada tahun 2022,” tutupnya.
Di waktu yang sama, Kepala Bappeda Provinsi Sulbar, Junda Maulana, memberikan atensi atas pencapaian Pemkab Mamuju itu. menurutnya kemajuan berbagai indikator makro yang ditorehkan Pemkab Mamuju semakin membawa optimisme terhadap upaya pencapaian pembangunan secara nasional.
“Untuk itu diharapkan, konektifitas berbagai program kegiatan dapat dilakukan secara terpadu, lewat perencanaan yang terintegrasi dari pemerintah pusat, provinsi hingga ke pemerintah daerah. Tujuannya agar upaya untuk mengaktualisai keberlanjutan pembangunan, dapat dilakukan dengan baik,” tutur Junda Maulana.(*)