Bertemu Tokoh Pemuda Campalagian, Kiyai Syibli Beberkan Solusi PASTI Atasi Masalah Sampah 

Calon Bupati Kabupaten Polman, Kiyai Muhammad Syibli, berdiskusi dengan para tokoh pemuda di Kecamatan Campalagian.

Polman – Calon Bupati Kabupaten Polman, Kiyai Muhammad Syibli Sahabuddin, melakukan pertemuan dengan tokoh pemuda di Kecamatan Campalagian.

Agenda silaturahmi yang dikemas dalam bentuk diskusi santai itu, berlangsung di Warkop TA, Desa Kenje, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polman, Minggu, 15/09/24.

Bacaan Lainnya

Dalam diskusi tersebut, salah seorang aktivis Dwi Bintang Fajar, mempertanyakan terkait solusi pasangan Kiyai Syibli-Zainal Abidin, atas permasalahan sampah yang saat ini belum terselesaikan di Kabupaten Polman.

Menanggapi hal tersebut, Kiyai Syibli mengaku bahwa sampah bukan hal yang perlu untuk dihindari tetapi sampah dapat menjadi sesuatu yang dibutuhkan, sebab memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

“Dan itu yang menjadi program kita PASTI yaitu program sampah tukar duit. Jadi nanti sampah akan memberikan manfaat pada masyarakat, karena bisa menjadi uang,” ucap Kiyai Syibli.

Hanya saja selama ini, sampah tidak dikelola dengan baik sehingga hanya menumpuk di tempat pembuangan, akhirnya menimbulkan bau yang tidak sedap.

“Kalau masalah sampah, bagi kami dipasangan PASTI sampah bukan masalah, karena kami tahu bagaimana cara mengelolanya, sehingga memiliki nilai ekonomis,” ujarnya.

Lebih lanjut, mantan anggota DPD RI menjelaskan bahwa salah satu terobosan PASTI adalah pengembangan bank sampah. yaitu program dimana warga bisa menukarkan sampah yang dapat didaur ulang (seperti plastik, kertas, dan logam) dengan uang atau barang kebutuhan pokok.

“Warga diajak memilah sampah dari rumah, lalu menyetorkan sampah tersebut ke bank sampah. Bank ini bertindak sebagai penghubung antara masyarakat dan industri daur ulang, sehingga sampah memiliki nilai ekonomi,” terang Kyai Syibli.

Selain pengembangan bank sampah, peningkatan kesadaran masyarakat di lingkungan tempat tinggal juga sangat penting untuk ditumbuhkan. Misalnya Pemkab menggelar lomba kebersihan dan penghijauan di tingkat RT dan RW. Warga akan semakin termotivasi untuk berlomba-lomba menjaga kebersihan di lingkungannya,

“Inilah yang saya maksud pengelolaan sampah dengan konsep pemberdayaan dengan pelibatan partisipasi masyarakat, pemerintah kabupaten memberikan reward bagi warga yang menjaga kebersihan lingkungannya,” tutupnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *