Sulbar – Salim S.Mengga blak-blakan soal langkah politiknya yang memilih maju sebagai Cawagub mendampingi Suhardi Duka (SDK) di Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.
Menurut Salim, sebelum dirinya menyatakan sikap untuk maju Cawagub ia didatangi oleh seseorang yang melarangnya maju dan diiming-imingi jabatan komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Ada lagi yang bilang sama saya, tidak usah maju pak jenderal, nanti saya jadikan komisaris di BUMN,” ucap Salim, saat gelaran konferensi pers di Mamuju, Minggu, 04/08/24.
“Mappikkira’ nasanga kapang die cangngo sannal (saya berpikir, mungkin dikiranya saya bodoh sekali). Jadi saya kasih tahu kalau saya mau jadi komisaris BUMN, sepuluh tahun lalu saya sudah jadi,” sambungnya.
Selain itu, mantan Anggota DPR-RI itu juga mengaku bahwa dirinya sempat didatangi seorang dan diminta maju di Pilkada Kabupaten Polman dan dijanji akan dibantu pendanaan.
“Banyak yang datang menawarkan, Pak jenderal miapai mua bupati Polman mo, iyau pa maokkossio (Pak jenderal bagaimana kalau maju Bupati Polman saja, nanti saya yang biayai),” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, bahwa selain tawaran maju Bupati di Kabupaten Polman, ada juga yang mendatanginya meminta untuk tidak maju sebagai Cawagub, dengan alasan Wagub tidak memiliki peranan di pemerintahan.
“Saya kemudian jawab, paham organisasi. Dalam struktur organisasi gubernur dan wakil gubernur dia berada dalam satu kotak. Artinya apa, peran dan fungsinya itu sama,” tutupnya.(Mp)