Mamuju – editorial9 – Bupati Kabupaten Mamuju, Sutinah Suhardi, berharap petani tidak langsung menjual habis hasil pertaniannya keluar daerah, dalam rangka pemenuhan kebutan di pasar lokal.
Hal itu disampaikan, saat menghadiri penanaman perdana bawang merah bersama anggota Kelompok Tani Sirannuang 2, di Kecamatan Kalukku, Mamuju, Senin, 23/05/23.
Menurutnya, saat ini khusus untuk cabai yang bersumber dari petani lokal telah banyak di pasar tradisional. Hanya saja, bawang merah yang lebih banyak dari luar daerah.
“Saya berharap, dengan Interfensi pemerintah kabupaten, petani tidak lagi menjual habis hasil pertaniannya keluar daerah, sebab diharapkan dapat memenuhi kebutuhan di pasar Mamuju,” ucap Sutinah.
Sementara itu, Kadis DTPHP Sofyan, mengungkapak komuditas holrtikultura dalam proses pengembangan di Mamuju terutama dua komuditas sangat berpengaruh terhadap inflasi, yaitu bawang merah dan cabai.
“Sehingga atas petunjuk ibu bupati, kami mendapatkan anggaran dipertanian Rp. 5M dari DID, atas prestasi dalam menekan Inflasi di mamuju, anggaran tersebut untuk di hibahkan kepada petani,” ujar Sofyan.
Lebih lanjut ia menuturkan, bahwa interfensi bantuan melalui DID terhadap kampung bawang diperuntukkan bagi 4 kelompok tani.
“Masing-masing mendapatkan bantuan berupa bibit bawang, herbisida, insektisida, fungisida, pupuk NPK, POG, POC, dan handsprayer. Sedangkan, untuk komuditas cabai diberikan kepada 6 kelompok tani,” tutupnya.
Untuk diketahui, dalam agenda tersebut Sutinah juga menyerahkan bantuan bibit bawang merah dan cabai ke petani.(*)