Mamuju – editorial9 – Paslon Bupati dan Wakil Bupati Mamuju, Habsi Wahid-Irwan Pababari (Habsi-Irwan), dalam forum debat publik yang dilaksanakan oleh KPU, Sabtu 31/10/20 lalu, tak memberikan jawaban atas pertanyaan dari pasangan calon nomor urut 1 Tina-Ado, terkait gaji tenaga PTT-GTT di Pemkab Mamuju, yang tak kunjung dibayarkan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Forum PTT-GTT Provinsi Sulawesi Barat, Asrar, menilai persoalan gaji tenaga kontrak di Kabupaten Mamuju, tidak lagi menjadi hal yang prioritas bagi Habsi-Irwan, lantaran mengabaikan pertanyaan tersebut.
“Sikap yang ditunjukkan oleh petahana, jelas melukai perasaan ribuan tenaga kontrak, yang masih berharap gaji mereka segera dibayarkan,” ucap Asrar, via WhatsApp, Senin, 02/11/20.
Selain itu menurut Asrar, persoalan gaji PTT-GTT merupakan masalah yang sangat serius, lantaran sangat berkaitan dengan perasaan para tenaga kontrak di Kabupaten Mamuju.
“Apalagi kemarin ada pertemuan tenaga kontrak di Kecamatan Kalukku, sudah dijanjikan bahwa bulan 10 itu sudah dibayarkan, ternyata itu tidak,” ungkapnya.
Dengan tidak dijawabnya masalah gaji PTT-GTT oleh Paslon petahana, kata Asrar akan membuat para tenaga kontrak di lingkup Pemkab Mamuju, semakin bertanya-tanya tentang nasibnya.
“Apakah anggaran memang tidak ada, kalau memang tidak ada jangan dijanjikan. Dia (petahana) menganggap itu tidak penting. Padahal, seharusnya malah penting sekali, mau berjalan 6 bulan tidak dibayar – bayarkan,” katanya.
Lebih lanjut ia menuturkan, bahwa persoalan belum terbayarnya gaji tenaga PTT-GTT, sesungguhnya adalah persoalan kemanusiaan, yang dibutuhkan kepekaan untuk menyelesaikannya.
“Saya melihat tidak ada keseriusan, bagaimana mau anak – anak dicerdaskan sementara persoalan nafkah guru tenaga kontrak tidak jelas,” tutupnya.(MP)