Santer Isu PBNU dan PKB Retak, Kyai Hilmi : Biasa-biasa Saja

Ketua Bidang Pengembangan RMI PBNU, KH.Hilmi As Shidiqy Al-Aroly.(Dok : Mp)

Polman – editorial9 – Santernya isu  keretakan hubungan antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), merupakan sesuatu hal yang biasa-biasa saja.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Bidang Pengembangan RMI PBNU, KH.Hilmi As Shidiqy Al-Aroly, saat dikonfirmasi usai menghadiri pengukuhan pengurus Lembaga PCNU Polman, di Ponpes Nahdatul Ulum Sarampu, Polewali, Sabtu, 13/08/22.

Bacaan Lainnya

“Jangan terbawa dengan hal-hal yang tidak subtansi. Subtansi kita apa ? Ya, menjaga ummat,” ucap KH.Hilmi As Shidiqy Al-Aroly.

Menurutnya, jika ada perseteruan atau khilaf, bagi PBNU secara kelembagaan hal itu merupakan sesuatu yang sudah bisa terjadi.

“Dalam NU itu, Ikhtilaf baina ummati rahmah. Perbedaan itu adalah rahmat, ya sudah biasa saja,” ungkapnya.

“Tidak ada masalah dengan politik, yang masalah itu, kalau politisinya yang bermasalah,” sambungnya.

Selain itu ia menjelaskan, bahwa hubungan secara kelembagaan antara PBNU dan PKB sudah sangat jelas, sebagaimana khittah NU 1926.

“Jadi secara keorganisasian dia (PKB) berdiri di tengah, yang berjarak sama dengan organisasi manapun,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ketua Zawiyah Al Hikam Indonesia itu, menuturkan bahwa NU dan PKB memiliki hubungan historis dan kepentingan ajaran.

“Makanya, tinggal warga Nahdliyyin dalam berpolitik itu tetap harus menjaga ajaran itu. Tujuan berpolitik kita itu apa, adalah menjaga ajaran Ahlusunnah Wal Jamaah,” tutupnya.(Mp)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *