Unasman Dukung Pengembangan Kebun Raya Bulo

Bersama jajaran petinggi sivitas akademika Unasman dan Owner Bukit Merdeka Aco Masrudin,diacara penendatanganan MoU mendukung KRB.

Polewali – editorial9 – Dalam rangka membuktikan diri sebagai kampus pengabdian, Universitas Al Asyariah Mandar (UNASMAN), dan pihak kebun raya Bulo, secara resmi melakukan penandatanganan Memorandum Of Understending (MoU), di lokasi andalan KRB yakni Bukit Merdeka,Selasa, 10/03/20.

Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Rektor Unasman Chuduriah Sahabuddin, dan Owner Bukit Merdeka, Aco Masrudin Mogot tersebut, dilakukan  sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan agrowitasa di Kawasan Kebun Raya Bulo (KRB) Kecamatan Bulo, Kabupaten Polewali Mandar.

Bacaan Lainnya

Salah satu butir kesepakatan yang tertuang dalam MoU tersebut, adalah bersepakat dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi khususnya pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Unasman khususnya fakultas ilmu pertanian bersedia memberikan dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitian  dosen dan mahasiswa ke KRB. Di lain pihak Kebun Raya Bulo juga bersedia menjadi lokasi praktek lapang dan penelitian bagi dosen dan mahasiswa.

Dalam sambutannya, Chuduriah Sahabuddin, mengatakan bahwa Unasman  Sulbar akan memberikan dukungan penuh,  dalam percepatan pengembangan kawasan kebun raya bulo.

“KRB ke depan bisa menjadi ikon andalan Sulawesi Barat. Alasannya, selain memiliki panorama wisata alam yang indah, juga jarak dari kota Polewali tidak terlalu jauh dan akses jalan sudah bagus. Ini sangat berbeda dengan kondisi jalanan tahun lalu saat rektor Unasman berkunjung ke KRB ini. Ini artinya dukungan pemerintah sudah cukup bagus dalam pengembangan agrowisata ini,” ucap Chuduriah.

Sementara itu, ditempata yang sama, Owner Bukit Merdeka Aco Masrudin dalam kesempatannya mengungkapka, bahwa kunjungan wisatawan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

“Wisatawan masih dinominasi wisatawan lokal. Namun, sudah beberapa pengunjung dari Makassar, Pare-Pare dan kota lain di Sulawesi Selatan.  Puncak kunjungan terutama berlangsung saat musim panen Durian Montong terjadi seperti sekarang ini,” kata Aco Masrudin.

Pelopor petani muda Sulbar itu, juga menjelaskan bahwa salah satu buah andalan KRB adalah durian jenis montong, yang berasal dari negara Thailand.Saat ini, menduduki peringkat teratas sebagai durian termahal di Indonesia.

“Keunggulan dari durian montong adalah rasanya yang sangat manis, memiliki daging buah yang tebal, dengan biji yang kecil,” tutupnya.

Untuk diketahui, penandatanganan Mou tersebut, disaksikan langsung Ketua Yayasan Al Asyariah Mandar, KH. Muhammad Sybli Sahabuddin, Wakil Rektor Unasman, Sjuaib Hannan, Kepala Biro AUKU, Solihin Asis, Kepala Biro AKSI, Ahmad Al Yakin, Ketua Prodi Komunikasi, Muhammmad Syaeba dan Ketua Program Studi Agroteknologi, Harli A. Karim.(*/FM)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *