Polewali – editorial9 – Menanggapi adanya salah satu warga Polewali Mandar, yang divonis suspect virus corona (Covid – 19), Bupati Kabupaten Polman, Andi Ibrahim Masdar (AIM), angkat bicara.
Menurut AIM, pasien yang saat ini tengah menjalani proses perawatan di RSUD Polewali Mandar karena demam tifoid atau tifus itu, masih dalam kategori terindikasi.
“Jadi anak kita ini di Polman, bukan, baru indikasi. Anak ini kuliahnya di Jakarta, di Depok, dia sakit tipes disana, na bapaknya, orangtuanya pergi ambil, sakit dibawa kesini karena dia juga takut tipesnya ini bukan tipes, takutnya corona itu, akhirnya dibawa kesini,” ucap AIM saat dikonfirmasi di Areal Sport Center, Polewali, Selasa, 17/03/20.
Selain itu ia juga menambahkan, bahwa penyakit tifus memiliki kesamaan dengan indikasi virus corona, seperti batuk, demam dan flu, sehingga pasien tersebut harus diisolasi di RSUD Polman.
“Indikasinya dengan corona itu hampir sama, dia batuk, dia demam, dia flu akhirnya diisolasi di dalam,” ungkapnya.
Lebih lanjut AIM juga menjelaskan, bahwa rencananya pasien tersebut per hari ini akan dirujuk ke RSUD Andi Makkasau, Parepare, Provinsi Sulawesi Selatan (Sul-sel), untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“Hari ini, dengan penunjukan tempat karantina yang terindikasi ini, itu ditentukan kalau di Sulbar itu di Mamuju, kalau di Sulsel itu ada Dua di Makassar dengan Parepare,” jelasnya.
“Makanya hari ini, mungkin sudah berangkat tadi ini, diberangkatkan ke Parepare, karena kemarin mau diberangkatkan, tempat belum ada.Tapi tadi ini sudah dapat telpon dari pare – pare bahwa tempat sudah disiapkan, jadi hari ini di rujuk ke Parepare. Mudah – mudahan bukan corona,” sambungnya.
Dalam rangka mencegah penyebaran wabah virus corona, AIM juga menghimbau pada seluruh masyarakat di Kabupaten Polewali Mandar, untuk menerapkan pola hidup yang sehat.
“Ya kalau himbauan saya itu, kepada seluruh ASN, kepada seluruh masyarakat, kepada seluruh anak sekolah, agar rajin membersihkan tangan, kurangi keluar kalau tidak perlu, dan harus selalu menonton TV, lihat apa-apa pencegahannya, agar itu dilakukan,” tutupnya.(FM)