Mamuju – Editorial9 – Menanggapi adanya penolakan bantuan bibit jagung oleh petani di Provinsi Sulawesi Barat, Wakil ketua komisi II DPRD Sulbar, Hatta Kainang, soroti kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak).
Menurut Hatta Kainang, Distanak Provinsi Sulawesi Barat selaku OPD terkait, seharusnya mengevaluasi jenis bibit jagung tersebut, serta memiliki data yang menjadi keinginan para petani termasuk kortur tanah.
“Terkait penolakan bantuan bibit jagung oleh petani di Sulawesi Barat, mestinya pihak Distanak Sulbar melakukan evaluasi, atas spek pengadaan bibit jagung, apakah melaluai anggaran APBN atau APBD Provinsi Sulbar, Distanak harus punya data terkait keinginan petani serta data kontur tanah,” ucap Hatta Kainang, via Whatsaap, Sabtu, 11/01/20. Malam.
Politisi Partai NasDem itu juga menambahkan, bahwa hal tersebut penting untuk disikapi secara serius, karena jagung merupakan komoditi unggulan petani di Provinsi Sulawesi Barat, dan telah menjadi bagian dalam penopang ekonomi masyarakat.
“Ini penting disikapi secara serius, mengingat jagung adalah komuditas unggulan petani di Sulbar dan menopang ekonomi mereka. Ini harus disikapi secara serius jangan dianggap enteng dan mudah.
Lebih lanjut, ia juga meminta pihak Distanak Provinsi Sulawesi Barat, untuk lebih aktif dalam menyikapi masalah tersebut, dan ia berjanji secara kelembagaan di DPRD akan mengawal serta mengawasi langsung problem itu.
“Distanak harus pro aktif menjalankan hal ini. Dan tentu sebagai mitra kerja hal ini akan kami awasi sesuai fungsi pengawasan saya selaku wakil ketua komisi Dua. Jagung adalah primado petani Sulbar, setelah sawit dan kakao. Soal bibit yang tidak sesuai ini, penting ditindaki,” tutupnya.(FM)