Mamuju – Ketua DPC PKB Kabupaten Mamuju, Munawwir Arafat (Mumun), memberikan tanggapannya terkait maraknya akun-akun palsu di Media Sosial (Medsos), yang menyerang Paslon bupati-wakil bupati nomor urut 1 Tina-Yuki, menjelang hari H pencoblosan Pilkada serentak 2024.
Sekretaris Koalisi Mamuju Keren itu menegaskan, jika akun-akun yang menyebarkan pesan-pesan bernada provokatif tersebut, bukan berasal dari pihak tim pasangan calon nomor urut 1. Menurutnya, serangan melalui Medsos ini adalah bagian dari upaya pihak tertentu, yang mencoba memecah belah dan merusak keharmonisan di tengah masyarakat Mamuju.
“Akun palsu yang bertebaran, mengatasnamakan Tina- Yuki, yang menyebarluaskan kebencian dan mendiskreditkan pasangan lain. Atas nama Koalisi Mamuju Keren, selaku Sekretaris Koalisi, bahwa, akun tersebut bukan dari kami, dan ada kelompok tertentu yang sengaja memecah belah dan sekaligus ingin mengambil keuntungan dari status yang mereka buat,” ujar Mumun seperti keterangannya. Senin (18/11/2024).
Lebih lanjut, Mumun memastikan bahwa tim pasangan Tina-Yuki selalu menjaga prinsip kampanye yang santun dan berfokus pada visi misi Mamuju Keren.
“Kami ingin menyampaikan bahwa, Insya Allah, kami tidak pernah mengeluarkan statemen yang menyerang secara pribadi atau kelompok tertentu, silahkan dilihat rekam jejak pasangan kami selama kampanye, mengedepankan politik santun dan persatuan, memaparkan visi misi serta program strategis lainnya,” tambahnya.
Akun-akun palsu yang mengatasnamakan pasangan Tina-Yuki telah ramai beredar di media sosial Facebook, dengan konten yang berisikan ujaran kebencian dan provokasi bernuansa SARA. Kata Mumun, konten-konten tersebut bertujuan untuk menggiring opini publik agar meragukan integritas pasangan calon Tina-Yuki.
Mumun berharap agar masyarakat Mamuju bersama-sama menjaga iklim demokrasi yang sehat dan tidak terjebak dalam politik yang tidak sehat.
“Kami berharap masyarakat Mamuju tetap tenang dan bijaksana dalam menghadapi berbagai isu yang berkembang. Mari kita jaga kedamaian dan persatuan, agar pemilu ini bisa berjalan dengan lancar dan damai,” harap mantan pengurus PB PMII itu.
Diketahui sebelumnya, akun-akun tersebut yang mengatasnamakan Paslon Tina-Yuki dan memposting konten yang mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan), yang diduga sengaja dibuat untuk merusak citra Paslon menjelang hari pemilihan. (*)