Sulbar – Pemprov Sulbar menegaskan komitmennya, untuk terus melanjutkan dan memperkuat program strategis pemberian 1000 beasiswa pendidikan tinggi setiap tahunnya, mulai dari jenjang diploma hingga doktoral.
Diketahui saat ini, program tersebut tengah diproses secara terbuka dan transparan melalui sistem online, yang mengacu pada Pergub nomor 10 tahun 2024 tentang Pemberian Beasiswa.
Bahkan hal ini oleh pemerintahan Gubernur – Wakil gubernur Provinsi Sulbar Suhardi Duka-Jenderal Salim S.Mengga (SDK-JSM), menyampaikan secara terbuka dalam rilis media untuk menyebarluaskan informasi sejak April 2025, terkait program beasiswa Sulbar Cerdas itu.
Kabiro Pemkesra Provinsi Sulbar, Arianto AP, mengatakan, bahwa program ini merupakan kelanjutan dari kebijakan yang dirintis sejak masa PJ Gubernur Zudan Arif Fakhrullah dan kini menjadi bagian integral dari visi-misi SDK-JSM.
“Ini bukan sekadar janji politik. Ini adalah amanah visi pembangunan Sulbar dan kami pastikan pelaksanaannya berjalan secara akuntabel dan inklusif,” ucap Arianto, Selasa,10/06/25.
Meski publik sempat mempertanyakan apakah target 1000 beasiswa realistis, mengingat saat ini kuota yang dapat dipenuhi baru mencapai 366 penerima, sesuai Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang tersedia.
Menjawab hal tersebut, Arianto mengatakan bahwa kuota itu masih bisa bertambah melalui dua mekanisme yakni efisiensi dari selisih UKT yang dibayarkan ke kampus dan penambahan anggaran dalam APBD-P 2025, yang sedang dalam pembahasan.
“Kami sengaja mencantumkan angka kuota agar publik mendapatkan informasi apa adanya. Bukan berarti 1000 itu mustahil, tapi kita ingin jujur pada kondisi keuangan saat ini dan tetap membuka peluang untuk ditingkatkan,” jelasnya.
Sebagai jawaban atas keresahan publik, Pemprov Sulbar juga menegaskan bahwa seluruh tahapan seleksi—mulai dari pendaftaran, verifikasi, hingga pengumuman penerima—akan dilakukan secara digital dan berbasis sistem informasi daring, untuk menghindari praktik titipan dan intervensi non-teknis.
Langkah ini menegaskan pemerintahan SDK-JSM tidak sekadar melanjutkan warisan program, tetapi juga memperbaikinya agar lebih profesional dan akuntabel.
Publik pun diminta aktif memantau proses, dan menggunakan kanal pengaduan resmi jika menemukan indikasi ketidakberesan. Dengan pengelolaan yang terbuka dan dukungan dari semua pihak, Sulbar Cerdas diharapkan bisa berjalan efektif, nyata menuju Sulbar Maju dan Mandiri. (*)