Pemprov Sulbar Siapkan Dokter dan Ruang Isolasi Pasien Virus Corona

Wagub Enny Angraeni Anwar, beserta rombongan saat meninjau RSUD Regional Sulbar.

Mamuju – editorial9 – Dalam rangka memastikan kesiapan ruang isolasi untuk pasien terindikasi virus corona, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, yang dipimpin oleh Wakil Gubernur Enny Angraeni Anwar, didampingi Direktur RSUD Regional Sulbar, dr. Indahwati Nursyamsi, Kepala Dinas Kesehatan Sulbar Muhammad Alief Satria Lahmuddin, Kepala Dinas Kominfo Persandian dan Statistik Sulbar, Safaruddin Sanusi DM, beserta Wakapolda Sulbar, Kombes Pol. Endi Sutendi, Wakajati Sulbar Yulianto, Danlanal Mamuju Letkol Marinir La Ode Jimmy H.R dan Kabinda Sulbar Bagus Suryo Nugroho, meninjau langsung RSUD Regional Sulbar, Jumat,14/02/20.

Bacaan Lainnya

Dalam kunjungannya, Wakil Gubernur Sulbar, Enny Angraeni, beserta rombongan diperlihatkan ruang isolasi untuk pasien terindikasi virus corona yang berada di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan ruang penyakit menular lainnya, sekaligus menyaksikan demonstrasi penggunaan pakaian pelindung diri bagi tenaga medis yang akan menangani pasien terpapar virus corona.

“Kunjungan bersama rombongan di RSUD Regional Sulbar ini, untuk memastikan kesiapsiagaan dalam rangka menghadapi pencegahan virus corona masuk di Sulbar. Bagaimana kita saksikan bersama. Alhamdulillah persiapan cukup baik, fasilitas kita sudah punya semua baik ruang isolasi maupun dokter, semuanya sudah siapsiaga. Saya kira satu – satunya yang ada di Sulbar baru RSUD Regional ini,”ucap Enny.

Mantan Anggota DPR-RI itu, juga mengaku sangat bersyukur, lantaran Provinsi Sulawesi Barat masih aman dari penyebaran virus corona dan ia berharap hal tesebut seterusnya tidak ada. Pihaknya juga membantah tentang informasi adanya warga Sulbar yang terpapar virus corona di Cina.

“Kita memang ada dua orang, namun mereka bukan menderita atau sakit, tetapi hanya peserta observasi dari Natuna yang sudah selasai masa observasinya selama 14 hari dan dinyatakan sudah sehat. Kalau mereka tiba di Sulbar, akan kembali kemasyarakat dan tidak perlu lagi diobservasi di sini,” tutupnya.

Sementara itu di tempat yang sama, Direktur RSUD Regional Sulbar, dr. Indahwati Nursyamsi, mengatakan, RSUD Regional Sulbar memiliki kelebihan dari rumah sakit lainnya, dimana terdapat alat hepa filter di ruang isolasi baik di IGD, maupun di ruang perawatan.

“Hepa filter berfungsi mensterilkan ruangan yang terdapat virus dan bertekanan negatif. Jadi virus yang ada di ruangan akan ditarik oleh alat tersebut, kemudian dikeluarkan kembali dengan udara yang terfilter. Itu merupakan syarat ruang isolasi untuk penyakit infeksi, termasuk virus corona,” urai Indah.

Lebih lanjut, ia menambahkan, bahwa kecil kemungkinan terjadi penyebaran virus corona di Indonesia, sebab memiliki paparan udara 31-32 derajat celcius yang dapat membunuh virus corona.

“Sampai sejauh ini, Indonesia belum terinfeksi dan semoga tidak terjadi. Saya rasa kecil kemungkinan untuk terkena virus corona, karena menurut pakar virus corona bisa mati dengan paparan udara 26-27 derajat celcius, sementara paparan udara kita 31-32 derajat celsius. Meski demikian, yang terpenting adalah bagaimana masyarakat kita menjaga kebersihan diri,”katanya.

Untuk diketahui, usai meninjau ruang isolasi untuk pasien terindikasi virus corona, Wakil Gubernur Sulbar, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Sulbar dan Kepala Dinas Kominfo Persandian dan Statistik Sulbar, menuju ruang laboratorium kesehatan dan transfusi darah yang berada di gedung lama RSUD Regional Sulbar, yang masih dalam tahap penyelesaian. (Advetorial Pemprov Sulbar)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *