Mamuju – editorial9 – Sekretaris Provinsi Sulbar (Sekprov Sulbar), Muhammad Idris membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Banggakencana) Tingkat Sulbar, di Grand Hotel Maleo Mamuju, Kamis,05/03/20
Kegiatan yang diselenggarakan Perwakilan BKKBN Sulbar tersebut, mengusung tema “Banggakencana dalam era milenial untuk Indonesia maju, sejahtera dan berkeadilan”.
Sekprov Sulbar, Muhammad Idris, mengatakan, terdapat sejumlah isu kependudukan di Sulbar yang menjadi permasalahan hingga saat ini dan perlu diselesaikan kedepan, seperti tingginya angka stunting dan pernikahan usia dini anak.
“Kalau angka stunting dan pernikahan dini tinggi, menurut saya itu dampak dari belum adanya perencanaan dalam keluarga yang baik. Itu yang kita alami di Sulbar,”kata Idris
Idris menegaskan, untuk keluar dari permasalahan itu perencanaan dalam keluarga harus dilakukan sebaik mungkin, dengan melakukan upaya pendekatan komprehensif kepada semua level baik, di sekolah, keluarga dan lingkungan.
Jika hal tersebut dapat dilakukan, juga akan berdampak pada terciptanya keluarga yang berkualitas. Daerah kita ini harus terus bicara masalah kualitas, dan itu tidak mungkin kita capai kalau tidak ada perencanaan keluarga yang bagus,”pungkasnya.
Idris menambahkan, Banggakencana sebagai upaya lebih memperkuat program pemerintah yang berkaitan dengan perencanaan keluarga.
“Saya berharap kedepan Sulbar harus bisa unggul dan keluar dari permasalahan tersebut, dan Banggakencana ini harus kita tumbuhkan, suguhkan di Sulbar,”harapnya
Kepala Biro Umum BKKBN Pusat, Putut Riyatno mengatakan, salah satu tujuan rakerda adalah menyegarkan komitmen dan peran pemerintah daerah dan seluruh stakeholder, serta mitra kerja BKKBN baik di provinsi maupun kabupaten/kota.
“Hal ini untuk meningkatkan akses dan kualitas program Banggakencana bagi seluruh masyarakat Indonesia,”ungkap Riyatno
Riyatno berharap, melalui kegiatan tersebut koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan Banggakencana dapat terwujud dengan baik dan tujuan pembangunan nasional dapat tercapai.
Kepala Perwakilan BKKBN Sulbar, Walfaidhin menyampaikan, istilah Banggakencana sengaja digunakan agar lebih mempermudah pengucapan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
“Istilah kami digunakan untuk memudahkan penyebutan program, yang secara nomenklatur resmi adalah Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), yang seringkali agak sulit untuk diucapkan,”tutupnya.
Ia juga berharap, semoga istilah itu dapat membawa angin segar bagi seluruh pengelola program dan khususnya dapat lebih memasyarakatkan program dan kegiatan oleh BKKBN.
Dalam kegiatan itu, dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Perwakilan BKKBN dengan mitra kerjanya, yakni Korem 142 Tatag, Ikatan Bidang Indonesia (IBI) Sulbar, Kanwil Kemenag Sulbar dan BPSDM Sulbar, yang disaksikan Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi, Sekprov Sulbar, Muhammad Idris, Kepala Biro Umum BKKBN Pusat Putut Riyatno, Kepala BKBN Sulbar, Walfaidhin. (Advetorial Pemprov Sulbar)