Mamuju – editorial9 – Rencana kegiatan pertambangan oleh PT.Suryamica di Desa Botteng, Kecamatan Simboro dan Lingkungan Kelapa Tujuh, Kelurahan Rimuku, kembali menuai protes keras dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju.
Ketua PC.PMII Cabang Mamuju, Muhammad Hasanal, mengatakan berdasarkan hasil investigasinya, masyarakat Kelapa Tujuh telah menggelar sebuah forum bersama, yang difasilitasi oleh pemerintah kelurahan dan kesepakatannya adalah warga setempat menolak.
“Ya sikap saya, kalau kemudian merugikan kita harus tolak itu, karena warga setempat saja menolak,” ucap Muhammad Hasanal, via telepon, Rabu, 01/06/20.
Selain itu ia menambahkan, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan, salah penyebab utama sehingga banjir sering melanda Mamuju, meskipun dilanda hujan deras hanya dalam hitungan jam, lantaran rusaknya ekosistem di hulu sungai.
“Itu belum masuk tambang, bagaimana ketika masuk tambang, apalagi dalam peninjauan Amdalnya itu tidak sempit 4.107 Ha,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hasanal juga menyayangkan pernyataan Bupati Kabupaten Mamuju, Habsi Wahid, yang mengaku tidak mengetahui akan keberadaan rencana pertambangan PT.Suryamica itu.
“Seharusnya, apapun yang terjadi didaerah kita, sebagai kepala daerah kita harus tahu, apalagi berkaitan dengan tambang.Tambang ini sudah jadi rahasia umum ada orang besar yang masuk, ada elit yang bermain dalam hal orang besar kan.Masa sekelas bupati tidak tahu,” tutupnya.(FM)