Mamuju – editorial9 – Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar (ABM) berharap, Pemprov terus mendapat bimbingan dan arahan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, dalam melakukan pencegahan korupsi di daerah.
Menurut ABM, pihaknya secara kelembagaan sangat berharap adanya respon dan dukungan positif dari KPK, dalam rangka pengelolaan keuangan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga Sulbar dapat berkembang dengan baik.
“Sekiranya respon dan dukungan positif oleh pihak KPK dapat terus berkelanjutan dibawa bimbingan Adlinsyah Malik Nasution berserta jajaran, agar Sulbar secara umum dapat berkembang dengan baik, terkhusus dari segi pengelolaan keuangan dan pendapatan asli daerah,” ucap ABM, pada rapat koordinasi dan sosialisasi kegiatan program pencegahan korupsi terintegrasi 2020, bersama Koordinator Supervisi dan Pencegahan (Korsupgah) KPK- RI Wilayah Sulawesi, melalui video cnference, di ruang Oval lantai 3 Kantor Gubernur Sulbar, Kamis, 30/04/20.
Mengenai penanganan Covid-19, ABM menyatakan, untuk hal tersebut, dirinya telah menyampaikan pada semua jajaran agar dapat mempedomani Surat Edaran (SE) KPK Nomor 8 Tahun 2020, yang mengatur pencegahan tindak pidana korupsi, terkait penggunaan anggaran pengadaan barang/jasa dalam rangka percepatan penanganan wabah corona.
“Hal ini sudah berjalan selama empat bulan, hingga saat ini dan masih dalam batas normal,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ali Baal menuturkan, sesuai harapan dan keinginan bersama, kiranya perkembangan Covid-19 dapat terus menurun dan tidak semakin parah, sehingga berdampak baik di tiap-tiap wilayah atau daerah.
Semoga kami bisa terus bertahan dalam ancaman wabah Covid-19 ini, untuk itu dengan bimbingan bapak Budi Waluya dan Adlinsyah dapat segera kami lakukan perbaikan,pungkas mantan Bupati Polman dua periode itu
Sementara itu, Koordinator Supervisi dan Pencegahan (Korsupgah) KPK – RI Wilayah Sulawesi, Adlinsyah Malik Nasution mengatakan, pada tubuh KPK telah terjadi peralihan kepengurusan dalam melakukan pendampingan, sehingga untuk wilayah Sulbar dirinya diminta memberikan amanah itu kepada Budi Waluya, yang berasal dari Jawa Barat.
“Saya dan tim atau teman-teman yang lama relatif paham dengan Sulbar, jadi stafetnya itu harus dilakukan dengan baik, sehingga tim yang baru akan bersama – sama melakukan koordinasi. Di Sulbar tidak banyak lagi yang perlu dibenahi dan disesuaikan, hanya saja ada beberapa permasalahan – permasalahan lain yang perlu disampaikan dan diingat,” tandas pria yang akrab disapa Choky itu.
Ia berharap, Gubernur Sulbar beserta seluruh jajaran dapat terus memberikan dukungan penuh, sehingga program dari Budi Waluya dapat terlaksana sebagaimana mestinya.
Sementara itu, Koordinator Pencegahan (Korgah) KPK Wilayah V, Budi Waluya, turut mengamini pernyataan Adlinsyah Malik Nasution, terkait amanah yang diberikan untuk melakukan pendampingan di Sulbar.
“Saat ini saya bersama tim, telah ditugaskan untuk melakukan pendampingan di Wilayah Sulbar, dan tiga wilayah lainnya yang tergabung dalam Koorwil V, yang sebelumnya dibimbing oleh Adlinsyah Malik Nasution,” ungkap Budi
Selain hal tersebut, melalui kesempatan itu, Budi juga menyampaikan terkait fokus KPK pada 2020 terutama dalalm hal Monitoring Centre For Prevention (MCP).
Pada MCP yang telah dilaksanakan sejak 2017 terdapat delapan area dan secara garis besar tidak banyak berubah, namun tahun ini terdapat perubahan-perubahan yang lebih mendorong pada upaya pengawasan yang lebih ditekankan, dan tidak pada substansi melainkan pada pengawasan serta terdapat penambahan sub indikator. Kita akan berfokus pada delapan bagian utama, tetapi dari kedelapan area itu kita akan lebih fokuskan pada bagian pengelolaan assetnya,” tuturnya.
Untuk diketahui, kegiatan tersebut turut diikuti para bupati se-Sulbar, sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar.(Advetorial)