Mamuju – editorial9 – Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Mamuju, Sugianto, mengatakan bahwa tidak ada satupun anggota legislatif yang ingin memboikot rapat paripurna istimewa HUT Mamuju ke 480.
Menurut Sugianto, absennya 20 anggota legislatif termasuk dirinya pada rapat paripurna HUT ke 480 itu, berawal dari masalah pelayanan dari sekertariat dewan.
“Jadi kita beranggapan bahwa, mana mungkin kita mau menghadiri hari jadi, hari jadi itu subtansinya adalah adat, etika, tapi ternyata internal DPRD ini tidak beradab, dalam memberikan pelayanan,” ucap Sugianto, Selasa,14/07/20.
“Jadi kita katakan pada saat itu, benahi dulu yang di dalam, baru kita menghadirkan orang luar, untuk mempertontonkan apa-apa yang baik harus diperlihatkan kepada orang luar, di lembaga ini,” sambungnya.
Selain itu ia menambahkan, bahwa pelayanan hak anggota DPRD Mamuju itu selalu tertatih-tatih, jika ada itu hanya milik orang – orang tertentu.
“Hanya anggota – anggota DPRD tertentu, dari partai tertentu, dari fraksi tertentu yang diberikan ful pelayanan prima,” tambahnya.
Sugianto juga menegaskan, bahwa dirinya sangatlah menghargai peringatan HUT Mamuju, namun jika dipimpin dengan cara kepemimpinan yang ada saat ini, maka pihaknya memiliki hak tersendiri untuk bersikap.
“Seperti halnya, beliau sendiri ketua DPRD sekian kali rapat yang dilaksanakan DPRD, tidak pernah hadir. Mungkin saudara bisa saksikan, dari rapat awal tentang refocusing sampai rapat ke Enam, tidak pernah hadir. Apakah dia juga tidak menghargai lembaga, yang dia pimpin,” tegasnya.
Politisi Partai Golkar itu, juga menuturkan bahwa pihaknya pernah menggelar rapat, namun ketua DPRD enggan ikut serta, sementara keberadaannya saat itu, berada di tempat.
“Iya di hari Kamis, pakai baju gamis, kayak orang pulang sembahyang dan waktu itu lah dilihat anggotanya pak Andi Dodi, bahwa ternyata kita rapat di bawah, dia (Ketua DPRD) di atas menonton kita ke bawah, itulah yang diungkapkan Andi Dodi pada saat kita rapat hari Kamis yang kemarin,” tutupnya. (FM)
