Mamuju – Editorial9 – Perwira Seksi Personel (Pasipers) Kodim 1418 Mamuju, Kapten Inf. Borahima, menghadiri sekaligus menjadi narasumber, di acara pelatihan kepemimpinan, yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Tehnik, Universitas Tomakaka (Unika), Kabupaten Mamuju, di Aula Kampus Tomakaka, Sabtu, 01/02/20.
Dalam kesempatannya, Kapten Inf. Borahima, yang membawakan materi ketahanan nasional, mengungkapkan bahwa dalam membangun pertahanan nasional, dibutuhkan peran serta dari seluruh elemen masyarakat, karena hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama.
“Membangun ketahanan nasional bukan hanya dari pemerintah, TNI dan Polri namun seluruh lapisan masyarakat harus terlibat dalam mencegah masuknya segala ancaman di negara ini, dengan membangun persatuan dan kesatuan,” ucap Kapten Inf. Borahima.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa dimasa mendatang, salah satu ancaman besar terhadap eksistensi bangsa Indonesia, bukan dalam bentuk perang terbuka, melainkan ideologi, khususnya kelompok – kelompok atau gerakan islam radikal, yang dapat menimbulkan perpecahan di bangsa ini.
“Kedepan ancaman bukan lagi dalam bentuk perang secara terbuka, namun berbagai ancaman yang hadir dari pihak lain, dengan menyerang diberbagai aspek, seperti ancaman bidang ideologi contohnya, adanya ajaran islam garis keras yang menyalahkan dan tidak menerima ajaran agama lain, yang dapat membuat perpecahan dalam tubuh negara sendiri,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa ancaman pada bidang politik, dinilai juga mengganggu ketahanan nasional dengan memecah belah antar pendukung,dari Parpol yang berbeda.
“Pada bidang sosial budaya, dapat dipengaruhi melalui budaya – budaya asing, dengan melupakan budaya sendiri, sehingga lebih mementingkan budaya kebarat – baratan,” jelasnya.
Kapten Inf. Borahima, juga menuturkan, bahwa di bidang pertahanan, negara lain saat ini tengah berupaya mengganggu pertahanan negara melalui perbatasan. Namun paling penting yakni mencegah masuknya Narkoba dari negara lain, lantaran barang haram itu adalah bentuk perang secara tertutup, dan merupakan hal utama yang bisa merusak generasi bangsa serta negara.
“Saat ini marilah melaksanakan apa yanh akan dilakukan, sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing dan menguatkan rasa persatuan demi persatuan dan kesatuang bangsa,” tutupnya.
Untuk diketahui, hadir dalam kegiatan tersebut yakni Ketua BEM Unika Mamuju, Yunie Putri, para panitia pelaksana, dan peserta pelatihan.(*/FM)