Pemprov Sulbar Gelar Rakoor Pencegahan Virus Corona

Wagub Sulbar Enny Angraeni Anwar pimpin rakoor pencengahan virus corona.

Mamuju – editorial9 – Dalam rangka mengantisipasi wabah virus corona (Covid-19), yang saat ini melanda Provinsi Wuhan,Cina dan telah menjadi masalah internasional, Pemprov Sulawesi Barat menggelar Rapat Koordinasi (Rakoor), di Ruang Kerja Wakil Gubernur, Kamis,  30/01/20.

Dalam kesempatannya, Wagub Enny Angraeni Anwar, menjelaskan bahwa sebagai upaya atau langkah awal mengantisipasi wabah covid -19 tersebut, secara umum harus terlebih dahulu diketahui ciri atau tanda – tanda dari penyakit tersebut.

Bacaan Lainnya

“Langkah pertama yang harus kita ambil adalah, mengenal dan bagaimana ciri-ciri dari pada nCov, serta apa yang akan kita lakukan untuk mencegah masuknya virus tersebut ke daerah , bagaimana kita menanganinya apabila memang sudah masuk di daerah kita, khususnya bagaimana kesiapsiagaan kita, tentunya semua yang terlibat dalam penangan tentang nCov,”ucap Enny.

“Untuk itu, kita mengharapkan dengan kebersamaan kita dalam melakukan proses cegah tangkal tentunya sudah tentu akan menghasilkan yang terbaik,” sambungnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan, bahwa dengan pertemuan tersebut, akan menghasilkan suatu kesepakatan bersama untuk mencegah masuknya Novel CoronaVirus (N Cov) ke daerah Provinsi Sulawesi Barat.  Dan kepada semua yang terlibat, Enny meminta, harus memberikan penjelasan, melakukan sosialisasi kepada masyarakat, memberikan informasi apa itu Novel Corona Virus, dan bagimana ciri – ciri serta penyebarannya, agar masyarakat tidak begitu resah dan merasa ketakutan, panik akan adanya nCov.

“Setidaknya kita akan membentuk tim dan bersama-sama turun ke masyarakat, ke sekolah- sekolah, pengajian-pengajian ataupun ada brosur-brosur kecil terkait penangan dini terhadap nCov,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) SulselBar , Darmawali Handok,  mengatakan, sesuai dengan dasar hukumnya yakni Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018, dimana KKP itu harus memantau semua yang datang dari luar negeri atau yang terjangkit penyakit, baik di pelabuhan, bandara serta lintas batas darat.

“Terkait bangsa luar yang masuk ke Indonesia yang terjangkit penyakit, bisa saja memulangkan mereka, serta merekomendasikan untuk tidak berangkat untuk deportasi.Jadi bukan hanya saat ini saja kita lakukan, akan tetapi jauh sebelumnya dan dipertajam dengan terbentuknya yang dikatakan KKP ini, “ jelas Darmawali.

Di tempat yang sama, Kadis Kesehatan Sulbar, Alif,  pada rapat tersebut memberikan apresiasi positif atas pertemuan yang dilaksanakan sebagai respon dan bentuk kepedulian dan kepedulian Pemprov Sulbar adanya informasi tentang nCov yang telah memakan korban.

“Proses cegah tangkal tentunya banyak hal yang harus dilakukan dan banyak pula pihak terkait yang akan terlibat didalam pelaksanaan,  atau proses terkait hal ini, dimana dengan melaksanakan rapat koordinasi yang kita lakukan, akan melahirkan kesepakatan terkait apa yang akan kita lakukan dalam cegah tanggap dalam persoalan tentang nCov,” kata Alif

Untuk diketahui, turut hadir pada pertemuan tersebut, Kadis Tenaga Kerja Pemprov Sulbar Maddareski Salatin, Kadis Pariwisata , Farid Wajdi, Kadis Kesehatan se-Sulbar, Kepala Rumah Sakit se- Sulbar, serta Ketua Ikatan Dokter Indonesia Sulbar.(Advetorial Pemprov Sulbar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *