Majene – editorial9 – Dalam rangka melawan hoax, lembaga Masyarakat Antifitnah Indonesia wilayah Sulawesi Barat (Mafindo Sulbar), menggelar kampanye publik.
Kegiatan bertema “Pahlawan Masa Kini: Lawan Informasi Hoax” dipusatkan di Ruang Pola, kantor Bupati Majene, Senin, 20/03/23.
Agenda yang melibatkan para pelajar itu, turut dihadiri Presidium Mafindo, Puji F Susanti, dan Sekkab Majene. Ardiansyah.
Presidium Mafindo, Puji F Susanti, mengatakan suatu hal yang membanggakan lantaran skor indeks literasi digital masyarakat Sulbar telah mencapai angka 4,07 persen.
“Tantangan yang dihadapi adalah media sosial yang dapat melampau batas ruang dan waktu, sehingga memungkinkan berita bohong berkembang dengan cepat dalam hitungan menit,” ucap Fuji.
Meskipun demikian, tetapi peluangnya adalah modalitas penangkalan berita bohong yang sudah dimiliki masyarakat dapat dikembangkan, menjadi sebuah imunitas untuk penangkalan informasi bohong di media digital.
“Namun demikian masyarakat tetap perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya keamanan digital dan etika digital, terutama kesigapan masyarakat dalam menghadapi misinformasi dan disinformasi menjelang pemilu tahun 2024” ujarnya.
Terkait deklarasi yang dilaksanakan, menurut Fuji, merupakan Mafindo Sulbar untuk terlibat aktif mencegah dan menangkal hoax di media digital melalui tradisi lokal.
“Juga, sekaligus menunjukkan komitmen Mafindo Sulawesi Barat, untuk berjejaring dengan segenap pemangku kepentingan guna mencegah dan menangkal hoax,” bebernya.
Sementara itu, PLT koordinator Mafindo Sulbar, Dedy Aswan, berharap melalui agenda itu para pemangku kepentingan dan masyarakat, ikut berperan aktif dalam menguatkan serta mengembangkan budaya digital serta penanganan terhadap informasi bohong di Medsos.
“Dengan kegiatan ini, Mafindo Sulawesi Barat juga berharap, Sulawesi Barat dapat terus memajukan literasi digital dan berpikir kritis dalam menghadapi tantangan zaman,” harap Dedy.
Di tempat yang sama, Sekkab Majene, Ardiansyah, mengapreasi dan mendukung penuh Mafindo Sulbar, dalam upaya edukasi pencegahan hoax. Ia menilai, masalah tersebut adalah musuh seluruh masyarakat di dunia, lantaran dapat menimbulkan keresahan dan menimbulkan perpecahan.
Sehingga, Pemkab Majene dengan visi unggul, mandiri dan religius berharap bahwa berita hoaks ini bisa kita hilangkan, sebar narasi positif dan saling menguatkan,” tutur Ardiansyah.
Untuk diketahui, agenda tersebut juga dirangkaikan dengan sekolah kebangsaan, program Tular Nalar, sebagai salah satu kegiatan Mafindo yang didanai oleh Google.org. (*)