Polewali – Editorial9 – Lembaga Kepolisian Republik Indonesia, kembali tercederai, atas adanya oknum personil Brimob, yang diduga melakukan tindak penganiayaan terhadap warga, di Lokasi wisata Salupajaang, Desa Batetanga, Kabupaten Polewali Mandar.
Menurut salah seorang warga setempat, inisial RN, mengatakan bahwa kejadian bermula saat oknum personil Brimob yang belum diketahui identitasnya itu, dan keluarganya, hendak berwisata di lokasi Wisata Salupajang.
“Saat tiba di pintu masuk lokasi, petugas wisata Salupajang memberi karcis sebagai syarat masuk dan membayar 5.000 rupiah. Oknum polisi tersebut, tiba-tiba mengatakan saya mau ketemu ibu Yuli di bawa. Petugas tiketpun mengatakan oh iye pak. Jadi turunmi ini polisi tuk ketemu ibu Yuli, yang belum membayar karcis tadi,” ucap RN di laman mediaekspres.com, Senin, 20/01/20.
Selain itu, ia juga menambahkan, setelah kembali dari menemui ibu Yuli tersebut, oknum personil Brimob tersebut kemudian menggertak petugas dilokasi wisata itu.
“Tiba-tiba Polisi tersebut kembali naik keatas untuk menemui petugas dan disitumi, polisi itu menggertak petugas wisata dengan menayai, eh kau ada KTPmu, ini wisata resmikah,” ungkapnya.
RN, juga menjelaskan bahwa, entah apa tingkah laku Herman, tiba-tiba Oknum Polisi itu bertindak brutal, dan memukulinya berkali-kali.
“Bilang mami kasian ini kodong pak Herman saat dipukuli, jammaki pukuli teruska pak, kita panrasaka, sekalian bunuhma pak,” kata RN.
Kejadian itu, membuat para pengunjung ditempat itu panik. Hingga para ibu-ibu penjual buah durian yang menyaksikan kejadian itu, panik dan berteriak meminta tolong hingga terdengar dilokasi wisata kali biru.
Thamrin petugas wisata Kali Biru, mendegar teriakan itu dan beranjak kelokasi Salupajang dengan niat untuk mengetahui apa yang terjadi. Setibanya di lokasi, Thamrin ingin melerai, dengan niat menghentikan Oknum Brimob yang memukuli Herman, dengan menangkap tangan oknum brimob. Namun naas, Tahmrin yang hendak melerai menjadi korban, kepala tersentuh benda padat yang ada di tubuh polisi itu, hingga mengakibatkan kepala Thamrin bercucuran darah.(*/FM)
Inilah bukti gagalx institusi polri mereformasi diri,sigap arogan dan bertindak bak koboy yg menjelaskan seakan polri lah yg terkuat dinegara ini.bukan p0iri sebagai pengayom dan pelindung rakyat,semakin tua umur pri semakin arongan bukan semakin dewasa