Tingkatkan Kapasitas Kehumasan, Bawaslu Sulbar Gelar Pelatihan Jurnalistik

Suasana pelatihan jurnalistik melalui aplikasi zoom, oleh Bawaslu Sulbar.

Mamuju – editorial9 – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesai Barat Melaksanakan Kegiatan Pelatihan Jurnalistik dengan tema “Jangan Takut Menulis”.

Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan kapasitas kehumasan Bawaslu Sulbar mengingat humas adalah wajah yang dimiliki oleh suatu lembaga sebagai penyambung Informasi antara lembaga publik dan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Kegiatan yang dilaksanakan melalui media daring itu juga dihadiri Anggota Bawaslu RI, Mochammad Afifuddin yang juga memberi pengarahan sebelum pelatihan dimulai.

Dalam pengarahannya, Afif menuturkan pimpinan Bawaslu baik itu komisioner dan pejabat struktural harus mampu membawa diri karena segala aktivitasnya terpantau oleh media baik cetak maupun online.

“Karena kita semua bekerja di ruang politik, kita tidak boleh naif bahwa kita hidup di suasana politik dalam tanda kutip ruang terpolitisasi, kenapa ini penting karena ini merupakan cara kita melakukan komunikasi politik ke publik,” kata Afif, Senin,11/05/20

Kordiv. Pengawasan itu menambahkan jurnalistik atau kehumasan adalah wadah menampilkan citra lembaga, apa yang telah dilakukan maupun akan dilakukan kedepan akan menjadi wadah komunikasi ke publik.

“Ketika kita pegang gelas dan terjatuh maka itu bisa saja media menulis, apa yang kita ucapkan, lakukan bisa menjadi pemberitaan dan jika yang kita lakukan salah bisa termuat di media begitupun sebaliknya,” ungkap Afif.

Selaras dengan hal itu, Ketua Bawaslu Sulbar, Sulfan Sulo dalam sambutannya berharap kegiatan pelatihan jurnalistik menjadi wadah untuk bagaimana upaya agar citra kelembagaan Bawaslu semakin diketahui publik.

“Sehingga semakin banyak tulisan, opini, informasi atau citra yang dibangun oleh Bawaslu maka akan mempengaruhi kinerja kita kedepan di mata publik dan kita berharap Bawaslu semakin terdepan menjadi lembaga pengawas Pemilu,” tambah Sulfan.

Sementara itu, Anggota Bawaslu Sulbar, Fitrinela Patonangi menuturkan lembaga Bawaslu adalah lembaga memiliki kewenangan untuk mengawas, menindak dan memutus Pemilu dan Pemilihan juga berusaha mengajak masyarakat untuk menjadi pengawas partisipatif maka sepatutnya memaksimalkan sosialisasi tugas dan fungsinya kepada publik.

“Jika dihubungkan dengan kelembagaan bawaslu sebagai lembaga pengawas Pemilu, maka tugas dan kewenagannya harus diberitakan, lembaga ini harus ditampilkan serta ditonjolkan hingga akhirnya orang dalam lembaga itupun ikut hadir, tentu upaya yang dilakukan adalah bagaimana Bawaslu menjadi lembaga yg informatif, terbuka dan transparan, cetusnya.

Kepala Sekretariat Bawaslu Sulbar, Awaluddin Mustafa menjelaskan kegiatan pelatihan jurnalistik tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas Tim Kehumasan Bawaslu Sulbar baik provinsi maupun kabupaten karena media menjadi sarana untuk menginformasikan baik kebijakan maupun informasi ke khalayak masyarakat.

“Saya mengapresiasi kegiatan ini sebagai laporan bahwa beberapa waktu lalu kita telah membentuk Tim Humas Bawaslu Sulbar, termasuk kita juga telah memiliki Kasubag (Kepala Sub-Bagian, red) yang menangani Humas dan apresiasi juga kami tujukan kepada Bagian Humas yang telah menginisiasi kegiatan ini dalam rangka peningkatan kapasitas SDM kita khususnya bagian Kehumasan,” urai Awal.

Dia berharap di tingkat kabupaten juga ada Tim Koordinator untuk bagian Humas agar Koordinasi dengan Humas Provinsi makin kuat sehingga berita di tingkat kabupaten juga dapat termuat di website provinsi.

“Bawaslu juga harus mempublikasi dan membuka diri untuk menginformasikan kegiatan yang dilakukannya dan kebijakan yang akan dilaksanakan, serta perluasan akses masyarakat untuk memperoleh informasi,” jelasnya.

Adapun narasumber pada kegiatan itu yakni salah satu jurnalis senior yang juga mantan Ketua AJI Kota Mandar, Sudirman Samual.

Dalam pemaparan materinya, Sudirman menjelaskan dalam penyajian informasi ke publik maka fakta atau kejadian itu diolah sesuai dengan tiap tahapan yang harus diperhatikan. Karena berita adalah kumpulan fakta yang diungkapkan dalam bentuk narasi.

“Bahwa pers menjadi pilar demokrasi di Indonesia, Informasi merupakan hak masyarakat dan informasi menjadi alat penyampai berita,” beber Redaktur Radar Sulbar itu.

Dia juga menambahkan, media sosial merupakan wadah untuk interaksi di masyarakat saat ini, termasuk kejadian atau peristiwa. Dalam tempo singkat kejadian itu dapat diketahui di tempat lain karena media sosial.

“Yang penting untuk diperhatikan dalam menulis adalah proses bagaimana kejadian fakta itu bisa tersaji menjadi berita,” jelasnya.

Selain Tim Kehumasan Bawaslu Sulbar, kegiatan ini juga diikuti oleh Ketua dan Anggota Bawaslu Kabupaten, Koordinator Sekretariat Bawaslu Kabupaten serta Staf yang menangani kehumasan di lingkungan Bawaslu Kabupaten.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *