Mamuju – editorial9 – Statemen Ketua Umum PP.GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut), agar warga Majene menolak Bupati, Fahmi Massiara, lantaran terindikasi sebagai anggota ormas terlarang HTI, mendapat respon dari kader muda Nahdatul Ulama, Sulawesi Barat, Isra Daming Pramulya.
Menurut Isra, secara personal dirinya sangat menyesalkan pernyataan dari Gus Yaqut, ketua Umum GP.Ansor, yang meminta masyarakat di Kabupaten Majene, untuk menolak Fahmi.
“Semestinya, Gus Yaqut sebagai pejabat publik dan pimpinan pusat ormas, sebelum memberi statement, sebaiknya cek and ricek kepada bawahannya. Jangan asal tuding dan langsung percaya kabar burung,” ucap Isra, kepada editorial9.com, via WhatsApp, Jum’at, 28/08/20.
Selain itu, ia menambahkan sebagai kader muda NU Provinsi Sulbar, dirinya sangat malu atas kecerobohan Ketua Umum PP.GP Ansor, Gus Yaqut.
“Dan sebagai pengurus partai pengusung Cabup Majene, Fahmi Massiara, kami akan menyurat ke Ketum PBNU, agar memberikan teguran keras dan sanksi kepada Gus Yaqut,” tambahnya.
“Agar yang bersangkutan, tidak terlalu sering memberikan pernyataan-pernyataan, yang justru menjadikan GP.Ansor dimusuhi oleh rakyat dan ummat muslim,” sambungnya.
Mantan Sekjen PB.PMII itu, juga meyakini jika benar Fahmi Massiara, terindikasi sebagai anggota organisasi HTI, dipastikan akan ditindak oleh personil aparat penegak hukum (Polisi).
“Kalau benar adanya bahwa selama ini Bupati Majene adalah anggota HTI, maka tentu kepolisian akan bertindak tegas terhadap beliau,” tutupnya.(MP)