Mamuju – editorial9 – Menanggapi isu dugaan ijazah palsu Strata Satu (S1), yang dilayangkan pada dirinya jelang Pilkada 2020, bakal calon Wakil Bupati Mamuju, Ado Mas’ud, angkat bicara.
Menurut Ado Mas’ud, tudingan dugaan ijazah palsu yang saat ini terus berkembang dan menjadi perbincangan di Media Sosial (Medsos) maupun di pemberitaan, merupakan bagian dari dinamika demokrasi khsususnya Pilkada.
“Di era demokrasi seperti sekarang, hal – hal yang seperti itu, bagi saya wajar-wajar saja,” ucap Ado kepada awak media, Rabu,23/09/20.
Terkait upaya untuk melaporkan atau menuntut balik, kata Ado, pihaknya melalui tim hukum tetap melakukan pengkajian terhadap isu dugaan ijazah palsu, yang dilayangkan pada dirinya itu.
“Kita pelajari dulu baik-baik.Kalau syarat bagi saya sudah sangat wajar, sisa kita melihat aspek lainnya dulu, apakah itu produktif bagi kami untuk melapor atau tidak,” katanya.
Anggota DPRD Kabupaten Mamuju Dua periode itu juga menegaskan, bahwa dirinya benar-benar telah melalui proses perkuliahan di kampus UVRI.
“Kalau saya bikin ijazah sendiri, saya print sendiri itu baru namanya palsu kan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ketua DPC PDIP Kabupaten Mamuju itu mengungkapkan, bahwa KPU dan Bawaslu telah melakukan verifikasi faktual terhadap keabsahan ijazah seluruh bakal calon.
“Terkait NIM, itu domain kampus, mahasiswa di manapun ini bukan dia yang membuat NIM, itu pihak kampus, itu pihak yayasan. Terkait itu munculnya di portal ya sisa diklarifikasi, L2DIKTI juga sudah mengatakan sah secara tertulis, bukan secara lisan,” ungkapnya.
Walaupun L2DIKTI telah mengeluarkan pengakuan secara tertulis tentang ke absahan ijazahnya itu, Ado secara personal, sangat menghargai adanya oknum atau kawan, yang berusaha mencari kesalahan di dirinya.
“Kita menghargai upaya itu, tetapi bagi saya ini biasa-biasa saja di alam demokrasi,” tutupnya.(MP)