Mamuju – editorial9 – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar dan Demokrat, telah bersepakat akan berkoalisi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak. Kesepakatan itu terjadi usai pertemuan antara Agus Harimurti Yudhoyono dengan Airlangga Hartarto, pada 25 Juni 2020 lalu.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Mamuju, H.Damris, mengungkapkan bahwa koalisi itu bisa saja terjadi jika bakal calon kepala daerah, memiliki survey yang memungkinkan untuk menang.
“Berlaku apabila surveynya memungkinkan dan Golkar itu tidak seperti dengan partai lain, ketika memberikan mandat kepada kadernya atau bawahannya yang di daerah, itulah yang diikuti,” ucap H.Damris, kepada editorial9.com, di Kantor DPRD Sulbar, Kamis, 02/06/20.
Selain itu ia menambahkan, bahwa hingga saat ini partai Golkar belum mengeluarkan surat rekomendasi usungan pasangan calon, namun dirinya meyakini jika pengurus DPP pada Pilkada Mamuju 2020 akan mengusung petahana.
“Belum ada keluar, tetapi yang jelas bahwa yang disetujui DPP adalah petahana, sudah final,” tambahnya.
Untuk jadwal dikeluarkannya surat rekomendasi pasangan calon, kata H.Damris akan dilakukan usai rapat internal di DPP.
“Insya Allah rapat ini hari, hari kamis hasilnya sudah ada. Saya sudah dari DPP tiga hari yang lalu,” katanya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, bahwa alasan utama sehingga pihaknya membawa nama pasangan bakal calon petahana dalam hal ini Habsi-Irwan ke DPP, karena merujuk pada hasil survey yang ada.
“Golkar harus berada di posisi menang. Na sesuai hasil survey yang lain itu hanya 16 persen, tidak ada yang bisa bantah saya, karena mereka yang kasih saya dan petahan itu 48 sampai 51 persen,” tutupnya.(FM)