Mamuju – editorial9 – Kejelasan tentang ijazah S1 milik Calon Wakil Bupati Mamuju, Ado Mas’ud, yang saat ini santer diduga palsu, akhirnya menemui titik terang, setelah adanya pengakuan langsung dari pihak kampus, Universitas Karya Dharma Makassar (UKDM).
Wakil Dekan II UKDM, Anjelia S.Kom,M,Si, mengatakan bahwa apabila ijazah milik Ado Mas’ud, dilaporkan karena diduga palsu, maka hal tersebut merupakan suatu kekeliruan dan tidak mendasar.
“Nama Mas’ud ini memang tercatat di kampus UKDM dan bisa dilihat, apabila kita mengecek di universitas UKDM. Bahkan sudah ada print out namanya dan sudah bisa dicek di Forlap Dikti,” ucap Anjelia, usai memberikan kesaksian, dalam sidang lanjutan dugaan ijazah palsu yang digelar di Bawaslu Mamuju, Selasa, 06/09/20.
Anjelia juga menjelaskan, bahwa jika adapun jika diketik nama atau stambuk maka akan muncul dua nama yaitu Mas’ud dan Eduardo Andos.
“Hal ini terjadi, karena saat itu terjadi dualisme kampus sama-sama menggunakan nama UVRI, sementara penulisan stambuk sama,” jelasnya.
Menurut Anjelia, semua alumni dibawa 2016 masuk di UKDM karena tahun 2008 UVRI ini dualisme, sama-sama menggunakan nama UVRI, nanti 2016 baru ada pemecahannya. Bahkan SK perubahan namanya tersebut ada.
“UVRI yang di prokaraeng, berubah jadi UKDM. sementara UVRI yang di bawakaraeng Antang, itu berubah jadi pejuang,” terangnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, bahwa adapun keterlambatan update data, yang terjadi kemarin karena alumni tersebut, harus melapor terlebih dahulu.
“Karena Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) nya, kita nanti 2016 baru ada, sementara pak Mas’ud ini masuk 2009 dan selesai 2011,” tutupnya.(*)