Petahana Programkan Internet Masuk Desa, Tina-Ado: Harusnya Sejak Lima Tahun Lalu Pak

Suasana debat Publik putaran pertana Paslon Bupati dan Wakil Bupati Mamuju.(Dok : Ist)

Mamuju – editorial9 –  “Kami dari Paslon dua, saya dan Pak Habsi itu sudah memprogramkan internet masuk desa. Semua desa itu sudah akan dijangkau oleh jaringan internet se Kabupaten Mamuju,”. Hal itu disampaikan calon Wakil Bupati Mamuju nomor urut dua, Irwan Pababari di panggung debat publik putaran pertama yang digelar KPU Mamuju di ball room Hotel Matos, Sabtu, 31/10/ 20.

Itu ia sampaikan sembari memaparkan jawaban terkait pertanyaan yang dibacakan moderator menyangkut strategi dan langkah yang akan diambil dalam menjamin proses belajar mengajar tetap berjalan di tengah terpaan pandemi Covid-19. Termasuk dengan fakta bahwa fasilitas informatika dan telekomunikasi yang ada Kabupaten Mamuju masih terbilang minim.

Bacaan Lainnya

Menurut Irwan, jaringan internet untuk seluruh wilayah desa di Kabupaten Mamuju bakal ia realisasikan jika di Pilkada tahun 2020 ini, mayoritas masyarakat Mamuju masih mempercayakan tampuk kepemimpinan itu kepada dirinya dan Habsi Wahid. Akses internet yang saat ini dapat dinikmati di wilayah kota, sambung Irwan, juga akan dirasakan hingga ke pelosok desa.

“Itu untuk periode kedua kami. Ini adalah salah satu cara kami dalam rangka menangkap situasi virus corona yang melanda daerah kita. Agar bagaimana proses belajar mengajar di semua tempat tanpa terkecuali, baik kota maupun di desa, itu prosesnya berjalan lancar,” sambung Irwan.

Selain hal tersebut, Irwan pun menjanjikan pembagian pulsa datau kuota internet gratis kepada seluruh peserta didik yang ada di Kabupaten Mamuju. Mulai dari SD hingga SMP, kata Irwan, akan diberikan fasilitas itu guna menjamin kelancaran proses belajar mengajar yang kini harus dilakukan secara daring.

“Kami akan membagikan pulsa, kuota kepada seluruh anak murid yang ada di Mamuju dalam rangka menunjang proses belajar mengajarnya melalui internet. Target kami, khusus SD, SMP kami akan siapkan dalam menunjang proses belajar dari rumah. Satu yang pasti, seluruh desa di periode kedua kami itu akan terjangkau internet. Tanpa terkecuali,” pungkas Irwan Pababari.

Saat menanggapi jawaban Irwan di atas, Sutinah Suhardi menilai, tak harus menunggu pandemi Covid-19 bagi pemerintah daerah dalam memberi layanan informasi dan telekomunikasi bagi seluruh masyarakat. Kata dia, program internet masuk desa yang dipaparkan Irwan di atas idealnya sudah dilakukan di periode pertama kepemimpinan Habsi Wahid dan Irwan Pababari.

“Pak Habsi dan Pak Irwan, seharusnya ini dilakukan lima tahun lalu. Tidak mesti harus menunggu corona ada. Karena kita tahu, masih banyak wilayah di kabupaten Mamuju yang masih kesulitan akses internetnya,” ucap Sutinah, calon Bupati Mamuju nomor urut satu itu.

Ia pun memaparkan keluh kesah warga yang ia terima terkait akses internet yang belum merata di Bumi Manakarra ini.

“Di Bonehau, ada seorang guru yang kewalahan. Ia harus mendatangi satu persatu muridnya untuk bisa terjadi proses belajar mengajar. Ada juga orang tua murid di daerah Sese sana yang tidak ada akses internetnya. Ia mengeluh, anaknya tidak bisa belajar daring karena tidak adanya akses internet,” ungkap Sutinah.

“Mestinya ini sudah dilakukan sebelum-sebelumnya Pak,” pungkas Sutinah Suhardi.

Menambahkan apa yang disampaikan Sutinah, Ado Mas’ud yang calon Wakil Bupati Mamuju nomor urut satu itu mengatakan, pemerintah yang baik adalah pemerintah yang sudah siap dengan segala pirantinya, meski persoalan tertentu belum terjadi. Dalam hal ini terpaan badai virus corona.

Terelebih jika konteksnya adalah layanan internet bagi masyarakat. Menurut Ado, perangkat pendukung untuk mewujudkan hal tersebut harsnya sudah disiapkan pemerintah daerah sejak jauh hari.

“Kita mestinya menyiapkan seluruh perangkat itu, utamanya di era digitalisasi ini. Tanpa harus menunggu covid-19 masuk,” sumbang Ado Mas’ud, politisi PDI Perjuangan itu. (*/MP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *