Mamuju – editorial9 – Bakal calon Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi, menghadiri agenda silaturahmi Anggota Komisi IV DPR-RI, Suhardi Duka (SDK), yang dilaksanakan di wilayah Kabupaten Mamuju, Sabtu, 22/08/20.
Dalam kesempatannya, Sutinah, menjelaskan bahwa konsep Mamuju KEREN bukan sekedar takeline yang diusungnya bersama dengan Ado Mas’ud di Pilkada Mamuju 09 Desember 2020, mendatang.
“Mamuju KEREN adalah singkatan dari Kreatif, Edukatif, Ramah, Energik dan Nyaman,” ucap Sutinah.
Kreatif kata Sutinah, adalah upaya yang dilakukan untuk membangun Kabupaten Mamuju, dengan berbagai program, salah satunya dengan membangun konektifitas antara
pemerintah pusat, provinsi, daerah hingga level desa.
“Tidak boleh beralasan tidak ada anggaran, sebab jika konektifitas pemerintah pusat hingga ke daerah bisa berjalan baik, maka tentu pemerintah akan mampu
berkolaborasi dengan baik pula,” katanya.
Lanjut Sutinah, mengungkapkan bahwa Edukatif, yakni mengusung kebijakan pemerintah pada bidang pendidikan. Seperti mengembalikan Bea Siswa Manakarra dan mengoptimalkan bus sekolah.
“Kita harus memastikan, pelayanan di bidang pendidikan berjalan dengan baik demi mewujudkan generasi unggul dimasa yang akan datang,” ungkapnya.
“Ramah, Mamuju harus menjadi tempat yang ramah bagi siapa pun, tidak membedakan suku maupun agama. Pemerintah harus hadir bagi semua kalangan,”sambungya.
Program di bidang kesehatan juga harus penjadi perhatian serius pemerintah, Tina-Ado berencana jika terpilih nantinya akan menggratiskan layanan kesehatan bagi setiap masyarakat meski tanpa BPJS.
“Masyarakat yang energik, dimana pemerintah harus memastikan program layanan kesehatan berjalan dengan baik. Kita akan gratiskan masyarakat tidak
mampu untuk mendapatkan fasilitas kesehatan gratis meski tanpa BPJS,” tegasnya.
Nyaman yaitu Pemerintah memastikan semua hal diatas berjalan dengan baik, maka siapa pun yang tinggal di Mamuju akan merasa nyaman, terus berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Konsepnya adalah perbangunan dan pertumbuhan ekonomi, kedua hal ini harus sejalan. Pertumbuhan ekonomi melihat kondisi masyarakat secara menyeluruh, sementara pembangunan ekonomi akan fokus pada sektor ekonomi rill seperti UMKM,” tutupnya (*/rfa)