Mamuju – editorial9 – Pembagian paket sembako untuk penanganan dampak Covid19 yang di dalamnya berisi beras, susu, kopi dan lain-lain oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju melalui Dinas Sosial (Dinsos), dikeluhkan oleh warga Kecamatan Bonehau.
Dilansir dari laman mediaekspres.id 05 Juli 2020, Warga Dusun Talondo Barat, Desa Bonehau, Kecamatan Bonehau berinisial, MR, mengaku bahwa bantuan beras dari Pemkab Mamuju itu, tidak layak untuk dikonsumsi, lantaran warnanya sudah menguning, layaknya pakan ayam.
“Warnanya sudah menguning, seperti makanan ayam. Ini beras saya yakin tidak cukup Rp.10.000 per kilogram, ini beras rastra,” ucap MR.
Selain itu, ia juga menilai bahwa bantuan sembako yang dibagikan Dinsos Kabupaten Mamuju, paketnya tidak sesuai dengan nilai harganya.
“Tidak sesuai dengan nilai Rp 150 ribu. Seandainya kita dikasih dalam bentuk uang saja, lebih bagus,” ungkapnya.
Semantara itu, Ketua Pansus Anggaran Covid19 DPRD Kabupaten Mamuju,Ramliati, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengumpulkan data terkait keluhan dari masyarakat, khususnya bantuan sosial yang dibagikan oleh pemerintah daerah.
“Memang sudah banyak keluhan itu, termasuk soal beras ini. Di mana hati nurani kita? Saat warga butuh, kok bisa-bisanya kita berikan beras yang tidak layak konsumsi itu,” beber Ramliati.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Mamuju, Luthfi Muis, mengaku bahwa bantuan penanganan dampak Covid19 itu, khusus wilayah Bonehau dijemput sendiri oleh warga setempat dengan menggunakan mobil.
“Langsung saja ke Kabidnya, yang jelas saya setahunya khusus Bonehau dia jemput sendiri, dia bawakan mobil. Tetapi kita bayar mobilnya kan sewanya to, khusus Bonehau, Kalumpang kita antarkan,” jelas Luthfi Muis, kepada editorial9.com via telpon, Minggu, 05/07/20.(ME/FM)