Sah, Ahmad Zaki Djafar Komandoi PSI Sulbar

Mandataris Ketua DPW PSI Sulbar, Ahmad Zaki, mengikuti penandatanganan nota kesepahaman dengan Ketua DPP PSI Grace Natalie, via zoom.

Mamuju – editorial9 – Tumpuk kepemimpinan di tubuh Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia Sulawesi Barat, resmi berganti setelah Ketua Umum DPP Grace Natalie Louisa, dan Ahmad Zaki Djafar, selaku pemegang mandat ketua DPW PSI Sulbar, menandatangani nota kesepahaman, lewat virtual, Kamis, 11/06/20.

Menanggapi hal tersebut, mandataris Ketua DPW PSI Sulbar, Ahmad Zaki Djafar, menyampaikan ucapan terimakasih ke DPP PSI, atas kepercayaan yang telah diberikan.

Bacaan Lainnya

“PSI sebagai partai baru dengan paradigma politik yang sangat baru dan maju membuat saya tertarik. Juga tentu karena sejalan dengan gerakan yang selama ini kami bangun,” ucap Zaki via whatsapp.

Selain itu ia juga menambahkan, bahwa sebagai anak muda NU, tentu tidak asing membincang gerakan solidaritas kemanusiaan dan kebangsaan.

“Itu adalah gagasan, yang terus menerus kita perjuangkan,” pungkasnya.

“PSI dalam misinya tentang gagasan Republikanisme adalah kajian – kajian, yang telah lalu kita gaungkan. Bahwa sejatinya nasionalisme tidak sekedar mencintai batasan teritorial wilayah, tapi lebih pada kecintaan seluruh aset dan kebudayaan bangsa,” sambungnya.

Lebih lanjut, kata Zaki, PSI adalah partai anak muda, yang mendorong agitasi politik anak anak muda, untuk mengambil alih peran penting dalam menggerakan politik Rakyat. Pemuda tidak boleh lagi hanya sekedar menjadi pendorong suksesnya kekuasaan tetapi berani tampil mengisi ruang kekuasaan.

“Berani melawan paradigma politik lama. Kedepan PSI Sulbar akan saya fokuskan pada pembenahan infrastruktur partai. Penataan ulang paradigma kader. Seluruh kader harus komitmen membangun kekuatan partai agar cita-cita perjuangan dan visi partai bisa dijalankan dengan baik,” jelasnya.

Mantan Ketua Cabang PMII Kabupaten Polman itu juga menuturkan, partai tidak boleh hanya sekedar menjadi alat, tapi harus menjadi ruang belajar politik yang demokrasi dan adil.

“Politik yang pro rakyat. Politik yang terus membangun semangat solidaritas kebangsaan,”tutupnya.(Luk/FM)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *