Mamuju – editorial9 – Pasangan calon petahana Pilkada Mamuju Tahun 2020 Habsi – Irwan, disebut telah mendapatkan rekomendasi Partai Perindo dan dikabarkan juga telah mendapat angin segar dari Golkar.
Menanggapi hal tersebut, juru bicara Sutinah Suhardi, Maenunis Amin, mengungkapkan bahwa pihaknya bersama dengan koalisinya, masih tetap on the track.
“Sutinah dan koalisinya masih on the track, komunikasinya lancar kok dari dua arah, termasuk dengan Golkar,” melalui press rilisnya, Senin, 16/03/20.
Selain itu ia juga menjelaskan, bahwa adapun partai Perindo yang kini telah beralih ke petahana, hal tersebut dikarenakan Parpol besutan Harry Tanoe Soedibyo itu, sangat menginginkan posisi calon wakil, akan tetapi tidak mengikuti aturan yang berlaku dalam koalisi internal.
“Kalau perindo casenya beda lagi. Perindo itu maunya calon wakil harus dari mereka, tapi tidak mengikuti mekanisme penjaringan yang sudah disepakati internal koalisi. Kita juga tidak mungkin mengistimewakan perindo dari partai lainnya. Koalisi sudah ada komitmen jauh hari sebelum perindo masuk,” jelasnya.
Lebih lanjut, Maenunis juga mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah sejak awal memprediksi jika pasangan Habsi – Irwan akan gencar mengejar partai, hal itu dilakukan agar petahana, dapat mengimbangi pergerakan Sutinah yang semakin kencang.
“Begini ya, posisi kita dalam mengejar koalisi itu sangat berbeda dengan petahana. Kalau Sutinah itu proporsional baik Tujuh partai atau sembilan partai parlemen itu sama – sama sudah memenuhi target kursi dukungan, sekaligus kebutuhan strategi pemenangan,”
“Kalau petahana, bukan itu motivasinya. Dulu mereka sangat optimis dengan Tiga belas kursinya, tapi sekarang bermain petak umpet kembali gencar mengejar partai, itu karena kebutuhannya untuk mengimbangi pergerakan Sutinah. Habsi – Irwan sudah yakin bahwa untuk melawan Sutinah, belum cukup kalau hanya dengan Nasdem dan Hanura. Intinya itu disitu,” sambungnya.
Direktur Logos politika itu juga menuturkan, bahwa pandangan komprehensif politik pemerintahan Sutinah Suhardi adalah visi koalisi.Itu dibuktikannya dengan mendaftar di 9 partai parlemen, bahkan mengajak koalisi Parpol non parlemen.
Sutinah ingin mengajak sebanyak – banyaknya partai untuk terlibat lebih luas, baik lewat parlemen atau pun sebagai perwakilan politik konstituennya. Sutinah tidak ingin setelah Pilkada, partai koalisi itu dibuang dan ditinggal, seperti yang sudah terjadi pada pemerintahan sekarang,” tutupnya.(*/FM)