Mamuju – editorial9 – Miris kondisi jalan penghubung antara Kelurahan Simboro dan Kelurahan Rangas tepatnya di Lingkungan Tambayako, Jalan Daeng Sirua kelurahan Simboro kecamatan Simboro kabupaten mamuju, sudah empat tahun tak mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Mamuju.
Melihat kondisi itu, Ahmad menjelaskan bahwa warga lingkungan Tambayako terpaksa berinisiatif sendiri mengumpulkan dana untuk menyewa eskavator.
“Tadi kami sewa alat 500 perjam , alat kita pake 3 jam, kemudian masyarakat lewat memberi kami kurang lebih 70.000 untuk beli minum , tadi yang ada di Lokosi, pak lingkungan Tambayako, pak lingkungan Sese dan ketua Rt. Tambayako,” jelas Ahmad melalui WhatsApp, Sabtu, 08/02/20.
Selain itu, warga setempat berinisiatif turun tangan karena janji Pemda Mamuju perbaikan jalan tersebut terealisasi tahun ini, tapi apa dinyana janji tinggal janji.
“Kami berinisiatif seakan pemerintah tutup mata dengan kondisi jalan, tahun lalu kita dijanji akan dikerja, anggarannya masuk di DAK tapi nyatanya anggaran tahun 2020 tidak masuk lagi,” kesal Ahmad.
Lebih lanjut ia menuturkan, bahwa sebagian dana yang terkumpul dari warga, terdapat pula dana kontraktor pengguna jalan tersebut yang juga biang kerusakan jalan karena saban hari alat berat sang kontraktor mondar-mandir mengambil timbunan
“Sudah banyak pengendara roda 2 yang jatuh dan pengendara roda 4 mundur, saat di tanjakan yang rusak, ia pernah berjanji akan memperbaiki jalan tapi ini sudah mau habis periodenya belum ada tanda-tanda perbaikan,” tutupnya.
Untuk dketahui, sebelumnya telah diberitakan, jalanan tersebut secara swadaya mulai 2017 sampai 2018, warga lingkungan Sese bersama warga lingkungan Kayu Colo beli semen kurang lebih 200 Zak, beli sirtu dan sewa molen untuk digunakan mengecor jalan itu tapi tidak mampu bertahan lama karena banyak mobil besar selalu melintasi jalan tersebut.(Edo/FM)
